ASUHAN KEPERAWATAN TN “R” DENGAN CIDERA KEPALA RINGAN (CKR) DI RUANG MELATI 4 RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Cidera otak traumatik (Traumatic Brain Injury/TBI) merupakan kondisi gangguan fungsi otak akibat trauma luar yang dapat menimbulkan komplikasi serius, baik secara fisik maupun neurologis. Data dari RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dari bulan Januari hingga April 2025 dengan jumlah tertinggi tercatat pada bulan Maret sebanyak 16 kasus. Kondisi ini menunjukkan pentingnya penatalaksanaan keperawatan yang tepat dan terarah untuk mencegah komplikasi yang dapat memperburuk kondisi klien.

Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada klien Tn. R yang mengalami cidera kepala di Ruang Melati 4 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Asuhan keperawatan dilaksanakan selama tiga hari, dari tanggal 26 Mei hingga 28 Mei 2025.

Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, serta dokumentasi.

Berdasarkan pengkajian, ditemukan empat diagnosa keperawatan utama, yaitu: risiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan cidera kepala, gangguan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanis (Gesekan), nyeri akut berhubungan dengan agen pencidera fisik (Trauma), dan risiko infeksi berhubungan denganagen efek prosedur invansif. Seluruh intervensi keperawatan dilaksanakan sesuai rencana dan hasil evaluasi menunjukkan bahwa keempat diagnosa tersebut berhasil ditangani dengan baik. Salah satu faktor keberhasilan asuhan keperawatan adalah sikap kooperatif klien selama proses perawatan.

Pelaksanaan asuhan keperawatan yang terstruktur dan responsif terhadap kebutuhan klien TBI terbukti efektif dalam mencapai tujuan keperawatan. Studi ini menegaskan pentingnya pendekatan holistik dan komunikasi terapeutik dalam meningkatkan hasil asuhan keperawatan klien dengan cidera kepala.