ASUHAN KEPERAWATAN NY.M DENGAN ANOREKSIA DAN ABDOMINAL PAIN WITH VOMITUS RIWAYAT DIABETES MELITUS DI RUANG MELATI 4 RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR.SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN JAWA TENGAH

Laporan studi kasus ini berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Ny.M Dengan Anoreksia Dan Abdominal Pain With Vomitus Riwayat Diabetes Melitus Di Ruang Melati 4 RSUP Dr.Soeradji Tirtonegoro Klaten Jawa Tengah”. Tujuan disusunnya laporan tugas akhir ini adalah diperolehnya pengalaman nyata. Pendekatan proses keperawatan yang digunakan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pendokumentasian.

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif, akibatnya terjadi peningkatan konsentrasi glukosa di dalam darah atau hiperglikemia. Penyebab DM meliputi gaya hidup yang tidak sehat, genetik, imunologi, obesitas, dan riwayat penyakit lain yang menganggu produksi insulin. Penatalaksanaan DM dapat dilakukan dengan edukasi, terapi nutrisi, latihan fisik dan terapi farmakologis dengan obat oral seperti morfin atau injeksi dengan insulin.

Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan studi kasus dan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Asuhan Keperawatan pada Ny.”M” dengan diagnosa medis Anoreksia Dan Abdominal Pain With Vomitus Riwayat Diabetes Melitus dilaksanakan tiga hari mulai tanggal 26 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025 secara berkesinambungan dan komprehensif.

Kesimpulan masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini adalah ketidakstabilan kadar glukosa darah. nausea, gangguan integritas jaringan, dan nyeri akut. Evaluasi tujuan tercapai yaitu ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan resistensi insulin. Evaluasi tujuan tercapai sebagian terdapat pada 3 diagnosa yaitu nausea berhubungan dengan gangguan biokimiawi, gangguan integritas jaringan berhubungan dengan penurunan sirkulasi, nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis. Faktor pendukung yaitu pasien kooperatif, kerja sama yang baik antara pasien, keluarga pasien dan tim medis, sarana prasarana ruangan yang memadai. Faktor penghambat yaitu keterbatasan keterampilan dan pengetahuan penulis.