PENERAPAN SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PADA REMAJA DI SMK KESEHATAN SADEWA SLEMAN

Latar belakang:
Remaja adalah masa antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yaitu masa dari awal masa pubertas hingga dewasa, biasanya dari usia 14 tahun untuk pria dan dari usia 12 tahun untuk wanita. Pada usia remaja, mereka mengalami pubertas. Pubertas adalah fase pertumbuhan di mana akhirnya anak mengalami ataupun mencapai kematangan reproduksi. Pada remaja putri mengalami menstruasi, saat mengalami menstruasi terkadang terasa nyeri, nyeri ini disebut dismenore. Dismenore adalah fenomena simtomatik antara lain nyeri perut, kram, dan nyeri punggung. Dismenore dapat diatasi dengan farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi non-farmakologi yang dikembangkan saat ini adalah terapi komplementer salah satunya non-farmakologi dengan penerapan senam dismenore. Dengan terapi senam ini (efek senam) mempunyai manfaat dan fungsi terhadap penurunan intensitas nyeri haid.

Tujuan:
Mengetahui adanya penurunan tingkat intensitas nyeri setelah dilakukan terapi senam dismenore pada remaja yang mengalami dismenore.

Metode:
Case study dengan pendekatan observasi, terdapat 2 responden remaja dismenore. Studi kasus ini dilakukan selama 30 menit dengan menggunakan instrumen pengukuran nyeri haid WaLLID.

Hasil:
Terdapat perubahan score tingkat intensitas nyeri pada responden 1 dari score 6 menurun menjadi 2 dan tingkat intensitas nyeri responden 2 dari skor 5 menurun menjadi 2. Kedua responden memiliki selisih sebanyak 4 untuk responden 1 dan 3 untuk responden 2.

Kesimpulan:
Terdapat pengaruh penerapan senam dismenore terhadap penurunan tingkat intensitas nyeri.