CASE REPORT : PERBEDAAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN YANG MENGALAMI SESAK NAPAS SEBELUM DAN SESUDAH DI BERIKAN TERAPI OKSIGENASI DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Latar Belakang: Dispnea atau sesak napas, sering terjadi baik saat beraktivitas fisik maupun dalam keadaan istirahat. Sesak napas merupakan pengalaman subjektif dari pernapasan yang tidak normal. Pasien yang mengalami sesak napas akan mengalami hipoksemia di mana terjadi kekurangan oksigen di jaringan atau pemenuhan kebutuhan oksigen seluler yang tidak memadai. Salah satu cara untuk mengurangi resiko terjadinya hipoksemia dengan melakukan pemberian terapi oksigen. Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan study kasus Bagaimana gambaran analisa pelaksanaan terkait “Case Report : Perbedaan Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Mengalami Sesak Napas Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Terapi Oksigenasi Di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul”.

Tujuan: Melakukan study kasus Perbedaan Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Mengalami Sesak Napas Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Terapi Oksigenasi di Instalasi Gawat Darurat RSUD Panembahan Senopati Bantul.

Metode: Menggunakan study kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Pasien yang terlibat dalam penerapan study kasus keperawatan sebanyak 3 orang yang mengalami sesak napas. Subjek merupakan pasien dengan kriteria mengalami sesak napas dengan saturasi oksigen kurang dari 95%. Alat yang digunakan untuk mengukur hasil evaluasi Perbedaan Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Mengalami Sesak Napas Sebelum Dan Sesudah Di Berikan Terapi Oksigenasi menggunakan jam tangan dan oksimetri.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan rata-rata saturasi oksigen pada pasien yang dijadikan responden di rentang 75-88%. sebelum dilakukan pemberian terapi oksigen saturasi semua pasien kurang dari 90%, dan sesudah dilakukan pemberian terapi oksigen rata-rata saturasi menjadi di atas 90%.