HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI PANTI JOMPO HOSPICA HANA

Latar belakang: Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan atau ketakutan yang tidak jelas. Hal ini terjadi sebagai reaksi terhadap sesuatu yang dialami seseorang. Hal yang dilakukan lansia ketika merasa cemas adalah lakukan olahraga teratur makan yang bergizi dan berbagi cerita ke orang lain. Spiritual dalam kehidupan setiap orang menjadi sebuah faktor penting yang mana sebagai sebuah cara seseorang dalam menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh berbagai masalah salah satunya penyakit fisik. Spiritual juga merupakan hal penting untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, hubungan dengan yang maha kuasa dan maha pencipta tergantung pada kepercayaan yang dianut oleh individu.

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui hubungan pemenuhan kebutuhan spiritual dengan tingkat kecemasan lansia di Panti Jompo Hospice Hana Yogyakarta.

Metode: Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif korelasional dan pendekatan crosss-sectional. Teknik pengambil sampel dengan Total Sampling, jumlah sampel sebanyak 45 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner DSES (Daily Spiritual Experience Scala) dan kuisioner GAS (Getriatric Anxiety Scale).

Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa Sebagian besar lansia di Panti Jompo Hospica Hana Yogyakarta memiliki pemenuhan kebutuhan spiritual sedang, dengan tingkat kecemasan sedang yaitu sebesar 66,7% atau sebanyak 30 orang. Hasil pengujian menggunakan Uji Korelasi Spearman didapatkan nilai P-Value sebesar 0,000 (P<0,05).

Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara pemenuhan spiritual dengan tingkat kecemasan di Panti Jompo Hospica Hana Yogyakarta dengan nilai P-Value = 0,000 (P<0,05).