HUBUNGAN FUNGSI KOGNITIF DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI KELURAHAN WIROGUNAN

Latar belakang : lansia adalah seseoramg yamg telah lanjut usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia, proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang yang telah melalui beberapa tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua. Salah satu masalah gangguan kesehatan yang dapat muncul pada lansia yaitu gangguan fungsi kognitif. Sejumlah resiko psikososial hilangnya interaksi sosial dan mental. Dampak dari menurunnya fungsi kognitif pada lansia yaitu akan menyebabkan bergesernya peran lansia dalam melakukan interaksi sosial di masyarakat ataupun dalam keluarga.

Tujuan penelitian : untuk mengetahui Hubungan fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia.

Metode penelitian : Jenis penelitian kuantitatif observasionl analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study, dilakukan di Kampung Nyutran RW 19 Kelurahan Wirogunan dengan jumlah responden 60 lansia, sempel dalam penelitian ini menggunakan total sempel dimana menggunakan semua lansia yang berada di Kampung Nyutran RW 19 Kelurahan Wirogunan dengan pengambilan sampling purposive sampling. Instrumen penelitian fungsi kognitif menggunakan kuesioner MMSE sedangkan instrumen interaksi sosial menggunakan kuesioner interaksi sosial. Dengan analisis Rank Spearman.

Hasil : Ada hubungan antara fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial pada lansia dengan P value = 0,000 (<0,05) demikian hubungan fungsi kognitif dengan interaksi sosial berpengaruh.

Kesimpulan : Dari penelitian ini menunjukan ada hubungan fungsi kognitif dengan kemampuan interaksi sosial