PENGARUH PEMBERIAN TERAPI FOCUS GROUP DISCUSSION KONTROLLING DEPRESI PADA PASIEN RISIKO BUNUH DIRI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

Latar belakang : Ide bunuh diri mengacu pada pikiran-pikiran tentang menyakiti atau membunuh diri sendiri. Percobaan bunuh diri suatu tindakan yang fatal yang dilakukan dengan menyakiti diri sendiri dengan maksud untuk kematian. Di Dunia angka kematian karena bunuh diri cukup tinggi yakni sekitar yang diperkirakan 800.000 kasus per tahun. Sebagai Untuk mengurangi atau menekan Resiko Bunuh diri pasien dengan gangguan kejiwaan Depresi pasien tidak cukup hanya diberikan antidepresan oleh sebab itu pasien biasanya juga akan diberikan terapi Nonfarkmakologis seperti Guided Emegary dan TAK.

Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh terapi focus group discussion kontrolling depresi pada pasien dengan resiko bunuh diri di RSJD Dr. RM. Soedjadwardi Jawa Tengah.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif dengan pendekatan pengukuran dan menggunakan data statistik Uji-T. Teknik Sampling dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling dengan pemilihan berdasarkan Kriteria Inklusi dan Ekslusi. Pelaksaan penelitian menggunakan rancangan Pre test dan Post Test dengan kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi.

Hasil : Hasil Penelitian menunjukan Bahwa Terapi Fokus Grup Discussion berpengaruh terhadap Kontrol Depresi pada pasien dengan Resiko Bunuh Diri dilihat dari nilai thitung lebih besar dari ttabel (8.528. >2.048407) dan nilai signifikansi <0,05. Hal itu berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain ada perbedaan antara skor prilaku Resiko bunuh diri kelompok kontrol dan kelompok Intervensi.

Kesimpulan : terdapat pengaruh dalam pemberikan terapi fokus grup diskusi pada kontrol depresi pda pasien dengan resiko bunuh diri (RBD)