RESPON PSIKOLOGIS PASIEN KATARAK DENGAN KETERBATASAN ACTIVITY DAILY LIVING (ADL) DI RS AKADEMIK UGM YOGYAKARTA

Latar Belakang, Pasien katarak dengan kondisi matur dan hipermatur akan mengalami perubahan fisik pada indera penglihatannya. Akibat perubahan pada fungsi penglihatan dan faktor usia, dapat menyebabkan terganggunya activity daily living (ADL) sehingga berdampak pada penurunan produktivitas kerja yang mengakibatkan pasien bergantung pada keluarganya sehingga pasien menjadi beban dalam keluarganya. Perubahanperubahan pada fungsi penglihatannya juga dapat mengakibatkan munculnya respon psikologis yang negatif.

Tujuan Penelitian, Mengetahui gambaran respon psikologis pasien katarak dengan keterbatasan activity daily living di RSA UGM Yogyakarta.

Metode Penelitian, Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimen dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sampel sejumlah 40 responden. Teknik analisa data menggunakan teknik presentase. Instrumen menggunakan kuisioner DASS, Powerlessness Assessment Tool For Adult Patient, kuisioner GCT dan kuisioner IB. DASS untuk mengukur tingkat kecemasan, stres dan depresi, Powerlessness Assessment Tool For Adult Patient untuk mengukur tingkat ketidakberdayaan, kuisioner GCT untuk mengukur tingkat gangguan citra tubuh dan kuisioner IB untuk mengukur tingkat kemandirian.

Hasil Penelitian, Respon psikologis pada pasien katarak sebagian besar dengan hasil sama antara kecemasan, stres dan depresi (katagori normal) 100%, sedangkan ketidakberdayaan sedang (90%) dan GCT (100%) termasuk kategori sedang. Keterbatasan activity daily living kategori ringan (100%).

Kesimpulan, respon psikologis responden yang paling terganggu yaitu tingkat ketidakberdayaan dan tingkat gangguan citra tubuh.