DETERMINAN KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA DI SMA N 1 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

Latar Belakang : Obesitas merupakan masalah kesehatan kompleks yang saat ini tidak hanya diderita oleh kelompok dewasa tetapi juga diderita kelompok remaja. WHO menyatakan bahwa obesitas merupakan salah satu kondisi (dari 10 kondisi) yang beresiko di seluruh dunia dan salah satu dari 5 kondisi yang berisiko di negara-negara berkembang. Kejadian obesitas pada remaja juga merupakan masalah yang serius karena akan berlanjut hingga usia dewasa. Obesitas menjadi faktor risiko utama penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus tipe 2, dan lain sebagainya.

Tujuan Penelitian : Mengetahui determinan kejadian obesitas pada remaja di SMA N 1 Banguntapan Bantul Yogyakarta.

Metode : Penelitian dilaksanakan di SMA N 1 Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu semua siswa kelas 11 di SMA N 1 Banguntapan berjumlah 246 siswa. Sampel diambil dengan metode Proporsionate Stratified Random Sampling dan Simple Random Sampling yang berjumlah 71 siswa. Alat ukur menggunakan kuesioner. Data diolah dan dianalisis menggunakan Uji Spearman Rank dengan tingkat kemaknaan p<0.05.

Hasil : Penelitian ini menunjukkan dari 71 siswa yang menjadi responden, terdapat 17 (23,9%) siswa yang mengalami obesitas dan 54 (76,1%) siswa tidak mengalami obesitas. Analisis menggunakan Uji Spearman Rank mendapatkan hasil yaitu aktivitas fisik (p = 0,040), pola konsumsi fast food (p = 0,026), jenis kelamin (p = 0,898), dan uang saku (p = 0,116).

Kesimpulan : Ada hubungan antara aktivitas fisik dan konsumsi fast food dengan kejadian obesitas pada remaja, dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dan uang saku dengan kejadian obesitas pada remaja.