HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN PRA OPERASI FRAKTUR DI RSUD KOTA YOGYAKARTA

Latar belakang : Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Kasus fraktur di Indonesia mencapai pervalensi sebesar 5,5%. Data yang diperoleh 34 provinsi di Indonesia, pervalensi ansietas posisi pertama berada pada provinsi Bali yaitu sebanyak 11,0%, posisi kedua yaitu D.I Yogyakarta sebanyak 10,4% sedangkan Sumatera Barat berada diposisi keempat dengan angka kejadian 9,1%. Data dari Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta mengenai 10 besar tindakan operasi dengan periode 3 bulan terakhir yaitu dari bulan OktoberDesember 2022 yaitu ORIF dengan jumlah 102.

Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pra operasi fraktur di RSUD Kota Yogyakarta.

Metode : Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah pasien pre operasi ORIF sebanyak 102. Sampel diambil dengan metode non-probality sampling dengan teknik accidental sampling sebanyak 30 responden. Alat ukur menggunakan kuesioner. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji spearman rank dengan tingkat kemaknaan p<0,05

Hasil : Penelitian ini menunjukkan dari 30 responden pre operasi fraktur, 21 (70%) pengetahuan baik dan 6 (20%) pengetahuan cukup serta 3 (10%) pengetahuan kurang. 29 (96,7%) cemas ringan dan 1 (3,3%) cemas sedang. Analisis menggunakan uji spearman rank menunjukkan ada hubungan pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pra operasi fraktur di RSUD Kota Yogyakarta dengan nilai p-value <0,05 (0,009).

Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kecemasan pada pasien pra operasi fraktur di RSUD Kota Yogyakarta.