HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN NARAPIDANA YANG MEMPUNYAI PENYAKIT KRONIS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN WIROGUNAN YOGYAKARTA

Latar Belakang : DI Yogyakarta setiap tahunnya hingga tahun 2021 mengalami peningkatan jumlah narapidana, pada Lapas Wirogunan Yogyakarta narapidana berjumlah 319 orang, Hidup menjadi seorang narapidana bukan menjadi keinginan setiap orang, hidup dengan penuh keterbatasan, merasa terkurung, kehilangan kebebasan, sehingga membuat narapidana mengalami gangguan konsep diri dan gangguan kecemasan. Hampir satu miliar orang didunia mengalami gangguan kecemasan yang meningkat secara signifikan menjadi 26% dari tahun sebelumnya (WHO, 2020). Menurut penelitian Harner dkk (2015) mengatakan bahwa angka kecemasan pada narapidana mencapai angka 52%.

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan konsep diri dengan kecemasan narapidana yang mempunyai penyakit kronis di Lapas Wirogunan Yogyakarta

Metode : Kuantitatif dengan desain penelitian Cross- Sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan tehnik Non-probability sampling dengan tehnik Total sampling.

Hasil : Narapidana yang mempunyai penyakit kronis di Lapas Wirogunan Yogyakarta memiliki konsep diri positif (86,7%) dengan tingkat kecemasan sedang (80,0%) dan tingkat kecemasan berat (20,0%), sedangkan konsep diri negatif hanya memiliki tingkat kecemasan yang sedang (13,4%). Berdasarkan analisis hasil uji statistic Pearson Product Moment menunjukan Correlation sebesar (0,196) dan nilai pvalue (0,299) α (0,05) yang artinya tidak ada hubungan antara konsep diri dengan kecemasan narapidana yang mempunyai penyakit kronis di Lapas Wirogunan Yogyakarta.

Kesimpulan : Tidak ada antara hubungan konsep diri dengan kecemasan narapidana yang mempunyai penyakit kronis di Lapas Wirogunan Yogyakarta