ASUHAN KEPERAWATAN Tn “H” DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST OPERASI KOLOSTOMI e.c. KANKER REKTAL DI RS WIRA HUSADA YOGYAKARTA

Laporan studi kasus ini berjudul “Asuhan Keperawatan pada Tn “H” dengan Diagnosa Medis Kanker Rektal di RS Wira Husada Yogyakarta”. Tujuan disusunnya laporan tugas akhir ini adalah diperolehnya pengalaman nyata, pendekatan proses keperawatan yang digunakan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, serta pendokumentasian.

Kanker kolorektal merupakan kasus keganasan paling umum ketiga setelah kanker paru-paru dan payudara serta penyebab kematian paling banyak keempat di dunia. Penyebab kanker kolorektal belum diketahui, namun beberapa faktor risiko seperti faktor familial dapat meningkatkan risiko terkena kanker kolorektal. Biasanya kanker kolorektal ditandai dengan perubahan defekasi dan adanya darah pada feses, bila tidak segera ditangani kanker akan metastase ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penatalaksaan kanker kolorektal sampai saat ini berupa kemoterapi, radioterapi dan terapi bedah.

Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan studi kasus dan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Asuhan keperawatan pada Tn “H” dengan diagnosa medis post operasi kolostomi e.c. kanker rektal dilaksanakan tiga hari mulai tanggal 18 Juni 2020-20 Juni 2020 secara berkesinambungan dan komprehensif.

Kesimpulan masalah keperawatan yang muncul pada kasus ini adalah nyeri akut, kerusakan integritas jaringan, ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan dan resiko infeksi. Evaluasi dari empat diagnosa yang penulis angkat di dapatkan hasil satu diagnosa tujuan tercapai yaitu Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif dan penurunan hemoglobin dan tiga diagnosa tercapai sebagian yaitu Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis, Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan prosedur bedah dan Ketidak seimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan. Faktor pendukung yaitu pasien kooperatif dan kerja sama yang baik dari keluarga dan tim medis serta sarana dan prasarana yang memadai. Faktor penghambat yaitu keterbatasan keterampilan dan pengetahuan penulis.