ANALISIS MASALAH GIZI BURUK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II KABUPATEN BANTUL (ASPEK ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN)

Latar Belakang: Penyebab kurang gizi dipengaruhi oleh faktor langsung makanan dan penyakit infeksi, tidak langsung ketahanan pangan keluarga, perawatan kesehatan, pola asuh, dan praktek kebersihan dan sanitasi lingkungan. Dari 6 kecematan di kabupaten bantul yang terparah tsunami terkena, terdapat gizi buruk 2,4% dan gizi kurang 18,8%, meningkat dibandingkan sebelum terjadi tsunami. Didasarkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengambil lankah –langkah strategis dalam penggulangan status gizi buruk pada balita, meningkatkan dan mengembangkan kembali upaya pendidikan gizi kepada masyarakat, baik secara langsung di posyandu, puskesmas dan institusi pelayanan kesehatan lainnya, serta melakukan advokasi untuk memperbaiki status gizi.

Tujuan: Untuk mengetahui dan menganalisis Masalah gizi buruk di wilayah kerjaPuskesmas Banguntapan II dilihat dari Aspek Administrasi dan kebijakan Kesehatan.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif berupa studi kasus deskriptif, adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan medeskipsikan sejumlah variabel yang berkenan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis yang berhubungan dengan status gizi buruk pada balita di kabupaten tahun 2019, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran pertumbuhan anak balita di Puskesmas Bangutapan II Bantul Yogyakarta.

Saran: Puskesmas banguntapan II Membuat program dengan lintas sektor tentang penaggulaga gizi buruk di Puskesmas Banguntapan II Bantul.